MAKALAH
“PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK”
“ PERKEMBANGAN INTELEKTUAL”
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmad, Taufiq dan
Hidayat-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
perkembangan peserta didik mengenai perkembangan Intelektual.
Dalam
penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang mendorong atau
memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen pembimbing dalam menyerahkan penyusunan
makalah ini.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak yang kurang sempurna
dalam pembahasan ini, oleh karena itu bagi pihak yang membaca makalah ini bisa
memberikan kritik dan saran untuk mengembangkan serta dalam penyempurnaan
makalah ini. Semoga penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
para pembaca.
Akhir kata
kami mengucapkan terima kasih.
Pangkajene,
18 Oktober 2012
Penyusun
DAFAR ISI
HALAMA JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat
Perkembangan Intelektual
B. Tahap-Tahap
Perkembangan Intelektual
C. Faktor Yang
Mempengaruhi Intelektual
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Intelektual atau sering banyak
digunakan dengan sebulan kecerdasan, merupakan suatu karunia yang dimiliki
individu untuk mengembangkan dan mempertahankan hidupnya, serta bagaimana ia
berusaha menghambakan dirinya kepada PenciptaNya.
Ketika baru lahir seorang anak
sudah mempunyai kecerdasan, hanya sangat bergantung pada orang lain untuk
memenuhi perkembangan hidupnya. Dalam perkembangannya anak makin meningkatkan
berbagai kemampuan untuk mengurangi ketergantungan dirinya pada orang lain dan
berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
Perkembangan intelek sering juga
dikenal di dunia psikologi maupun pendidikan dengan istilah perkembangan
kognitif. Perkembangan kognitif manusia merupakan proses psikologis yang
didalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun dan mengunakan pengetahuan
serta kegiatan mental seperti berfikir, menimbang, mengamati, mengingat,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan memecahkan persolan yang
berlangsung melalui interaksi dengan lingkungan.
Kecerdasan (Intelektual) individu
berkembang sejalan dengan interaksi antara aspek perkembangan yang satu dengan
aspek perkembangan yang lainnya dan antara individu yang satu dengan individu
yang lainnya begitu juga dengan alamnya. Maka dengan itu individu mempunyai
kemampuan untuk belajar dan meningkatkan potensi kecerdasan dasa yang dimiliki.
B. Rumusan
Masalah
Dalam makalah perkembangan
intelektual ini ada 3 point yang akan kami jelaskan yaitu :
1. Defisini
Intelektua menurut beberapa ahli
2. Tahap-tahap
perkembangan intelektual dan
3. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan intelektual
C.
Tujuan
Masalah
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini yaitu :
1. Mengetahui
apa sebenarnya yang di maksud dengan Intelektual
2. Mengetahui
tahap-tahap perkembangan intelektual pada peserta didik
3. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat Perkembangan Intelektual
Beberapa
definisi intelektual menurut para ahli, diantaranya :
1.
Pengertian intelektual menurut
Cattel (dalam Clark, 1983) adalah kombinasi sifat-sifat manusia yang terlihat
dalam kemampuan memahami hubungan yang lebih kompleks, semua proses berfikir
abstrak, menyesuaikan diri dalam pemecahan masalah dan kemampuan memperoleh
kemampuan baru.
2.
William Sterm ( dalam Sunarto,
1994) mengemukakan intelektual merupakan kesanggupan untuk menyesuaikan diri
kepada kebutuhan-kebutuhan baru dengan menggunakan alat berfikir sesuai dengan
tujuannya.
3.
Intelektual merupakan suatu
kumpulan kemampuan seseorang untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan
mengamalkannya dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang
timbul (Gunarsa, 1991).
4.
David Wechsler (dalam Saifuddin
Azwar, 1996) mendefinisikan intelektual sebagai kumpulan atau totalitas
kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara
rasional, serta menghadapi lingkungan secara efektif
Jadi, intelektual adalah kemampuan untuk
memperoleh berbagai informasi berfikir abstrak, menalar, serta bertindak secara
efisien dan efektif.Intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejak
lahir. Intelektual akan berkembang bila lingkungan memungkinkan dan kesempatan
tersedia.
B.
Tahap-tahap Perkembangan Intelektual
Para
ahli psikologi pendidikan banyak yang telah melakukan penelitian tentang
perkembangan intelektual atau perkembangan kognitif atau perkembangan mental
anak. Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah hasil penelitian Jean
Piaget. Piaget adalah ahli ilmu jiwa anak dari Swiss. Tingkat perkembangan
intelektual anak oleh Piaget dibedakan atas 4 periode, yaitu :
1.
Periode Sensori-motor (0
– 1 tahun).
Sifat-sifat yang tampak pada anak
adalah stimulus sound, anak berinteraksi dengan stimulus dari luar. Lingkungan
dan waktu terbatas, kemudian berkembang sampai dapat berimajinasi. Konsep
tentang benda berkembang, mengembangkan tingkah laku baru, kemampuan untuk
meniru. Ada usaha untuk berpikir. Perubahan yang terlihat antara lain, gerakan
tubuhnya merupakan aksi refleks, merupakan eksperimen dengan lingkungannya.
2.
Periode raoperasional (1 –
7 tahun)
Sifat-sifat anak adalah, belum
sanggup melakukan operasi mental, belum dapat membedakan antara permainan
dengan kenyataan, atau belum dapat mengembangkan struktur rasional yang cukup,
masa transisi antara struktur sensori motor ke berpikir operasional. Perubahan
yang terlihat pada anak adalah, sifat egosentris baru akan berkembang apabila
anak banyak berinteraksi sosial, konsep tentang ruang dan waktu mulai
bertambah, bahasa mulai dikuasai.
3.
Periode Operasional Konkret
(7 – 12 tahun).
Sifat-sifat anak, dapat berpikir
konkret karena daya otak terbatas pada objek melalui pengamatan langsung, dapat
mengembangkan operasi mental seperti menambah dan mengurang, mulai
mengembangkan struktur kognitif berupa ide atau konsep, melakukan operasi
logika dengan pola berpikir masih konkret. Perubahan yang terlihat pada anak:
tidak egosentri lagi, berpikir tentang objek yang berhubungn dengan berat,
warna, dan susunan, melakukan aktivitas yang berhubungan dengan objek, membuat
keputusan logis.
4.
Periode Operasional Formal
(12 tahun ke atas).
Sifat-sifat anak yaitu
memiliki pola berpikir sistematis meliputi proses yang kompleks, pola
berpikir abstrak dengan menggunakan logika matematika, pengertian tentang
konsep waktu dan ruang telah meningkat secara signifikan. Perubahan yang terlihat
: anak telah mengerti tentang pengertian tak terbatas, alam raya dan angkasa
luar.
Tahapan perkembangan intelektual
anak selalu mengikuti urutan tahap-tahap tersebut, mulai dari sensori motor,
praoperasional, operasional konkret, kemudian operasional formal. Irama
perkembangan tiap tahap untuk tiap anak berbeda-beda satu sama lain.
Berdasarkan perkembangan intelektual inilah kemudian umur anak sekolah
ditetapkan. Misalnya, anak masuk TK minimal umur 4 tahun, anak masuk SD minimal
6 tahun.
C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Intelektual
Menurut
Ngalim Purwanto (1986) faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual
yaitu sebagai berikut :
1.
Faktor Pembawaan (Genetik)
Pembawaan ditentukan oleh sifat
dan cirri yang dibawa sejak lahir. Banyak teori dan hasil penelitian menyatakan
bahwa kapasitas Intelektual dipengaruhi oleh gen orang tua. Namun, yang
cenderung mempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan anak tergantung
faktor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat
terjadinya “konsepsi” individu. Teori konvergensi mengemukakan bahwa anak yang
lahir telah mempunyai potensi bawaan, tetapi potensi tersebut tidak dapat
berkembang dengan baik tanpa mendapat pendidikan dan latihan atau sentuhan dari
lingkungan.
2.
Faktor Gizi
Kuat atau lemahnya fungsi
intelektual juga ditentukan oleh gizi yang memberikan energi / tenaga bagi anak
sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kebutuhan akan makanan
bernilai gizi tinggi (gizi berimbang) terutama yang besar pengaruhnya pada
perkembangan Intelektual ialah pada fase prenatal (anak dalam kandungan) hingga
usia balita, sedangkan usia diatas lima tahun pengaruhnya tidak signifikan
lagi.
3.
Faktor Kematangan
Piaget (seorang psikolog dari
Swiss) membuat empat tahapan kematangan dalam perkembangan intelektual, yaitu :
·
Periode sensori motorik (0 - 1
tahun)
·
Periode pra operasional (1 - 7
tahun)
·
Periode operasional konkrit (7 - 12
tahun)
·
Periode operasional formal (12
tahun)
Hal tersebut membuktikan bahwa semakin bertambah usia seseorang,
intelektualnya makin berfungsi dengan sempurna. Ini berarti faktor kematangan
mempengaruhi struktur intelektual, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan
kualitatif dari fungsi intelektual. Yaitu kemampuan menganalisis (memecahkan
suatu permasalahan yang rumit) dengan baik.
4.
Faktor Pembentukan
Pendidikan dan latihan yang
bersifat kognitif dapat memberikan sumbangan terhadap fungsi intelektual
seseorang. Misalnya, orang tua yang menyediakan fasilitas sarana seperti bahan
bacaan majalah anak-anak dan sarana bermain yang memadai, semua ini dapat
membentuk anak menjadi meningkatkan fungsi dan kualitas pikirannya, pada
gilirannya situasi ini akan meningkatkan perkembangan Intelektual anak
dibanding anak seusianya.
5.
Kebebasan Psikologis
Kebebasan psikologis perlu
dikembangkan pada anak agar intelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang
memiliki kebebasan untuk berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemas
dapat merangsang berkembangnya kreativitas dan pola pikir. Mereka bebas memilih
cara (metode) tertentu dalam memecahkan persoalan. Hal ini mempunyai sumbangan
yang berarti dalam perkembangan intelektual.
Andi Mappiare (1982) mengemukakan
tiga faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan Intelektual remaja, yaitu :
·
Bertambahnya informasi yang disimpan
(dalam otak) seseorang sehingga ia mampu berfikir selektif.
·
Banyaknya pengalaman dan
latihan-latihan memecahkan masalah sehingga seseorang dapat berfikir
proporsional.
·
Adanya kebebasan berpikir,
menimbulkan keberanian seseorang dalam menyusun hipotesis yang radikal dan
menunjang keberanian anak memecahkan masalah dan menarik kesimpulan yang baru
dan benar.
6.
Faktor Minat dan pembawaan yang
khas.
Minat mengarahkan perbuatan
kepada suatu tujuan dan merupkan dorongan bagi perbuatan itu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
penyusunan makalah mengenai “Perkembangan Intelektual” ini, kami dapat menarik
kesimpulan bahwa ikhtiar pendidikan, khususnya melalui proses pembelajaran,
guna mengembangkan kemampuan intelektual setiap peserta didik harus di pupuk
dan dikembangkan agar potensi yang dimiliki setiap individu terwujud sesuai
dengan perbedaan masing-masing.
B.
Saran
Sebaiknya,
untuk mengetahui tingkat perkembangan intelek seseorang harus dilakukan
berdasarkan tahap-tahapnya, sesuai dengan perkembangan umur mereka. Walaupun Intelektual
tersebut merupakan bawaan sejak lahir atau yang dikenal dengan faktor
hereditas, namun faktor lingkungan juga sangat berpengaruh dalam perkembangan
intelek seseorang. Untuk itu, agar perkembangan intelek berkembang dengan baik
maka harus diperhatikan faktor-faktor tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
Mohammad & Ansori, Mohammad, Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik),
2000, Bandung ; Bumi Aksara.
M.
Ngalim Purwanto, MP. Psikologi Pendidikan, Bandung ; PT. Remaja Rosdakarya.
Piaget,
J, La Psychologie de Intelligene, 1947, Paris ; Librairie Armand Colin.
Daruma,
Razak. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Makassar: FIP UNM.
Wandi.
2007. Perkembangan Intelektual dan Emosional Anak. Online
(http://www.google.com, diakses 5 April 2009 pukul 19.37 WITA).
The casino is a scam, it's not real
BalasHapusAnd now, 충주 출장마사지 we have a big scam, 여주 출장샵 and we don't have a real scam. You've seen 창원 출장안마 all that casino gambling has to offer! It's one of the 안산 출장안마 top gambling 구리 출장안마 companies of